REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dina Marcelia (8 tahun), kakak kandung Kasih Ramdhani (7) yang meninggal dipukuli ayahnya sendiri, mengalami trauma setelah adiknya meninggal. Kanit IV Satreskrim Polres Malang, Iptu Sutiyo mengatakan, mereka akan bekerjasama dengan P2TP2A untuk menangani depresi Dina dan membawanya ke psikolog.
"Setiap hari menangis terus, tentu kejadian ini berdampak pada emosionalnya, jika tidak ditangani dampaknya akan seumur hidup," kata Sutiyo, Senin (23/2)
Sutiyo mengatakan, kondisi psikologi Dina akan diperiksa oleh tim Psikolog dan Psikater. Saat ini, Polres Malang telah bekerja sama dengan Fakultas Psikologi UIN Malik Ibrahim dan Rumah Sakit Jiwa Lawang. "Perlu ditangani oleh ahlinya karena kita bukan ahlinya," kata Sutiyo.
Pada Sabu, lalu, Kasih Ramdhani (7 tahun) bertengkar dengan kakaknya Dina karena merebutkan baju oleh-oleh dari bibi mereka Nuraini. Melihat pertengkaran itu, ayah mereka Deni Mulyana naik pitam dan memukuli Kasih dengan bambu. Setelah membersihkan muka dan meminta maaf, Kasih minta air minum. Setelah itu ia pingsan dan tidak bangun kembali
Deni sudah ditahan di Polres Malang sejak malam kejadian itu. Menurut Sutyo, tersangka masih dalam kondisi shock. Berkali-kali, tersangka menangis saat diperiksa polisi.
Tersangka dijerat pasal 44 ayat 1 dan 3 UU Nomor 23 tahun 2004 tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan ancaman 15 tahun penjara. “Dia (tersangka) berkali-kali menangis dan mengaku menyesal atas perbuatannya. Hasil visum, korban mengalami luka di kepala dan memar di lengan dan tubuh,” kata Sutiyo.