REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Rektor International Islamic University Malaysia (IIUM), Prof Kamal Hasan mengatakan, integrasi ilmu pengetahuan dan Islam di kampusnya telah dilakukan di berbagai disiplin ilmu seperti di Fakultas Kedokteran, Teknologi Informasi, Sains, Sains Sosial, Ekonomi, hingga Kependidikan.
"Sejak Malaysia dijajah Barat, ilmu-ilmu di Malaysia binaan Barat menafikkan ilmu wahyu. Perlu ada paradigma baru yang mampu mengharmonisasi ilmu-ilmu Barat ini dengan ilmu Tauhid, karena pemisahan ini merupakan kedzaliman terhadap Allah. Itulah mengapa IIUM didirikan pada 1983," kata Kamal di sela Seminar Kurikulum "Integrasi Islam dan Disiplin Ilmu" di Jakarta, Senin (23/2).
Ia mencontohkan ilmu sains sosial yang mengajarkan sosiologi dan psikologi dengan memasukkan perspektif Islam, serta pengajaran ilmu hukum yang tidak hanya berbasis hukum Inggris tetapi juga hukum syariah.
Dalam kesempatan itu, Kamal juga menyatakan kekagumannya pada ulama Indonesia Buya Hamka yang menjadi gurunya melalui berbagai tulisannya serta menyatakan senang bahwa perguruan-perguruan tinggi Muhammadiyah juga mengembangkan paradigma ini.