Senin 23 Feb 2015 18:16 WIB

AP II Talangi Lion Air, Menteri Rini: Keadaan Genting

Rep: c85/ Red: Dwi Murdaningsih
Ratusan orang menunggu penerbangan yang terlambat di ruang tunggu terminal 3 Bandar udara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (18/2). PT Angkasa Pura II atau AP II menyatakan lima penerbangan yang mengalami keterlambatan (delay) kemarin di Bandara Inte
Foto: Antara
Ratusan orang menunggu penerbangan yang terlambat di ruang tunggu terminal 3 Bandar udara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (18/2). PT Angkasa Pura II atau AP II menyatakan lima penerbangan yang mengalami keterlambatan (delay) kemarin di Bandara Inte

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Terkait dengan dana talangan sebesar Rp 4 miliar yang disiapkan oleh PT Angkasa Pura II untuk Lion Air, Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan tidak ada yang salah dalam kebijakan tersebut. Menurutnya, pemberian dana talangan oleh BUMN kepada pihak swasta tidak perlu melalui izin dari pemegang saham, dalam hal ini Kementerian BUMN. 

"Persoalan kita membicarakan keadaaan yang cukup genting. Mengambilnya uang saja berjam-jam. Membuat tenang para penumpang dan akhirnya tidak menyakitkan penumpang yang lain. AP II bagaimanapun juga adalah pengusaha bandara. Jadi harus menjaga keselamatan dan keamanan penumpang," jelas Rini, Senin (23/2).

Aksi yang dilakukan oleh AP II, menurut Rini, murni antar korporasi. Namun, satu hal yang perlu diperhatikan adalah kewajiban Lion Air untuk mengembalikan dana talangan harus dijalankan. "Dan dana tersebut sudah dikembalikan," ujarnya. 

Dengan modal keadaan genting, Rini menyatakan bahwa sebuah perusahaan BUMN diperbolehkan mengeluarkan dana talangan kepada perusahaan lain, tanpa kepada pemegang saham ataupun melewati DPR.