Senin 23 Feb 2015 18:44 WIB

Perangi Aliran Sesat, Remaja Masjid Perlu Digalakkan

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Damanhuri Zuhri
Tengku Zulkarnain
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Tengku Zulkarnain

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain mengatakan remaja masjid merupakan salah satu tonggak regenerasi Islam dalam memakmurkan masjid di Indonesia.

Makanya, kata Tengku Zulkarnain, perlu upaya memakmurkan kembali masjid dengan memperbanyak remaja masjid hadir ke masjid.

Salah satu penyebab suburnya aliran sesat karena remaja kurang dibekali ilmu agama yang lurus dari ajaran Ahlussunnah. Saat Syiah datang dengan ajaran sesat yang  sesuai dengan nafsu syahwat, para remaja ini terjebak dan tertipu.

"Makanya aliran ini sangat berbahaya. Remaja harus dijaga kelurusannya agar tetap dalam jalur Ahlussunnah," kata Tengku, Senin, (23/2).

Biasanya,  sambung Tengku Zulkarnain, aliran sesat menjanjikan mimpi. ''Bayangkan dengan nikah mut'ah dan ganti pasangan mut'ah, manusia selamat dari zina dan akan mendapat pahala besar,'' ungkapnya menjelaskan.

Padahal, Tengku menerangkan, tidak  mungkin agama mengajarkan kepuasan syahwat yang  hina. Apalagi anak mut'ah tidak boleh bernasab pada bapaknya.

''Anak hasil mut'ah wajib pakai nama bin ibunya. Jika bapaknya meninggal dunia, anak mut'ah tidak mendapat warisan dari bapak mut'ahnya,'' ujar Tengku menjelaskan.

Ini serupa dengan anak hasil zina. Ia tidak bisa bernasab pada bapaknya dan tidak dapat warisan dari bapaknya.

"Gawat bukan? Jika ini tidak diajarkan pada remaja betapa berbahaya, maka banyak remaja bisa terjerat aliran Syiah karena menawarkan mimpi."

Salah satu cara agar para remaja suka datang ke masjid adalah memberikan mereka kesempatan untuk memiliki peran lebih di masjid. Mereka juga sebaiknya diberi tanggungjawab terhadap kemakmuran masjid.

"Mereka diajak bergabung dengan orang-orang tua di bawah bimbingan ulama muda yang lurus dan kreatif," papar Tengku Zulkarnain menambahkan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement