REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mendukung gerakan "Koin untuk Autralia" yang ditujukan terkait pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbott.
"Muhammadiyah menyatakan dukungan atas gerakan 'Koin untuk Australia', jika perlu kita bayar lunas uang yang diberi untuk membantu tsunami Aceh dulu," ujar Din Syamsuddin seusai menggelar jumpa pers terkait batalnya Undang-Undang Nomor tujuh Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air di Jakarta, Senin (23/2).
Menurutnya, hal itu termasuk tindakan yang sinis karena mengaitkan bantuan kemanusiaan dengan pemintaan pembatalan hukuman mati yang tidak ada hubungannya. "Komentar itu tidak elok, mari kita bersatu sebagai rakyat Indonesia untuk tetap mempertahankan adat budaya hukum kita, daripada membela pengedar narkoba." katanya.
Sebelumnya, gerakan "Coin for Australia" (Koin untuk Australia) yang mengatasnamakan Koalisi Pro-Indonesia menyerukan kepada masyarakat untuk lebih peduli pada harga diri bangsa Indonesia. "Jangan mau harga diri kita ditawar oleh Tony Abbott (Perdana Menteri Australia)," ujar koordinator aksi, Andi Sinulingga di Bundaran HI, Minggu (22/2) pagi.
Dalam aksi turun ke jalan di Car Free Day tersebut, ia menjelaskan bahwa koin-koin tersebut digunakan untuk membayar atas komentar Tony Abbott yang menyinggung bangsa Indonesia, khususnya terkait tragedi Tsunami Aceh.
Ia juga menginginkan hukuman mati kepada warga Australia yang terbukti bersalah terkait kasus narkoba tetap dilaksanakan. Beberapa waktu yang lalu, secara tidak diduga PM Abbott kembali meminta pembatalan eksekusi sambil mengungkit tentang pemberian bantuan oleh Australia kepada Indonesia saat terjadi tsunami Aceh pada 2004.