REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Media massa Israel, Arutz Sheva merespons aksi damai ribuan Muslim Norwegia terhadap sebuah sinagoge di Oslo, Sabtu (21/2) lalu. Dituliskannya, aksi damai tersebut merupakan upaya untuk meredam aksi kekerasan atas nama Islam yang kian marak di Eropa. Apalagi, berkaitan dengan serangan terhadap Yahudi di Copenhagen, Denmark, dan Perancis belakangan ini.
“Inisiatif aksi ini berasal dari sejumlah pemuda Muslim Norwegia. Ribuan orang Islam Norwegia bersatu, bergandengan tangan bersama dengan kaum Yahudi untuk melindungi Sinagoge Oslo,” demikian tulis media Arutz Sheva, Sabtu (21/2) lalu.
Media ini juga menyorot peran pemuda Muslim Norwegia dalam memimpin aksi damai ini. Salah seorang pemuda Muslim itu, Atif Jamil (26 tahun), dalam sebuah wawancara menegaskan, kaum Muslim akan terus berupaya mencegah penetrasi ekstremisme masuk ke Norwegia.
“Kami tunjukkan di sini bahwa kaum Muslim bisa berdiri bersama-sama dengan kaum Yahudi untuk melindunginya. Kami tidak ingin ada ektremisme di Norwegia,” tegas Atif.
Sejak Ahad (22/2) kemarin, dukungan terhadap aksi damai ini kian meningkat. Tercatat ada lebih dari 2.500 orang yang mengikuti aksi ini. Demikian pula, respons publik di dunia maya, terutama melalui Facebook kian bertambah banyak.
Populasi Muslim di Norwegia mencapai 5.3 juta jiwa. Sementara, Populasi Yahudi tercatat 1.300 orang.