REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Pelatih tim Persiram Raja Ampat Eduard Chong berpendapat bahwa penundaan penyelenggaraan Indonesia Super League (ISL) 2015 memberikan dampak positif dan negatif bagi timnya.
"Kami masih ada waktu untuk memperbaiki kekurangan tim," katanya, Selasa (24/2).
Namun sisi negatifnya ada pada aspek psikologis. Eduard mengatakan kondisi psikis pemain terganggu karena sudah siap tampil namun tiba-tiba ditunda. Selain itu, tim pelatih juga harus mengubah progam menyambut ISL yang diundur hingga sebulan lebih.
Awalnya ISL 2015 direncanakan kick-off pada 22 Februari. Namun Menteri Pemuda dan Olahraga dengan rekomendasi Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) tidak mengeluarkan rekomendasi.
Setelah menggelar sejumlah pertemuan dengan PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi dan PSSI, rekomendasi dari BOPI dan Menpora akhirnya keluar pada Senin (23/2). ISL akan dimulai pada 4 April.
Pelatih Persija Jakarta Rahmad Darmawan mengutarakan hal serupa. Ia mengaku mendapatkan keuntungan karena bisa punya lebih banyak waktu untuk memperbaiki kekurangan timnya. Rahmad mengeluhkan timnya masih belum dapat tampil dengan skuat terbaik karena Greg Nwokolo dan Martin Vunk cedera.