REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan pemerintah dapat memangkas impor perdagangan serta pembelian alutsista dari Brazil. Langkah yang akan ditempuh ini, kata dia, tengah dipertimbangkan oleh pemerintah seusai pelecehan diplomatik yang dilakukan oleh pemerintah Brasil.
"Kalau memang begitu ya sudah kita menurunkan sikap politik ya kita juga harus lakukan sikap politik dan sikap ekonomi juga tentunya. Bisa mengurangi impor, termasuk alutsista dari Brasil," jelas JK usai meninjau kantor BKPM di Jakarta, Selasa (24/2).
Menurut Kalla, selama ini Indonesia dan Brasil menjalin kerjasama yang baik. Indonesia, kata dia, lebih banyak mengimpor barang dari Brazil, termasuk berbagai alutsista.
"Masih dipertimbangkan (pembatalan pesawat). Kita periksa dulu macam apa komitmennya kontraknya, kita periksa dulu," tegas Kalla.
Jika Indonesia memutuskan untuk membatalkan kerjasama perdagangan dengan Brasil, pemerintah masih dapat membeli berbagai barang termasuk alutsista seperti dari Amerika, Korea, dan Jepang.
"Banyak negara yang bisa suplai seperti itu. Amerika, Korea, Jepang, apapun Eropa banyak," katanya.
Seperti diketahui, pemerintah Brasil telah menolak duta besar Indonesia di Brazil yang sebelumnya juga telah mendapatkan undangan secara resmi dari pemerintahannya.
Akibatnya, pemerintah bersama dengan DPR RI pun tengah mengkaji kembali kerjasama dengan pemerintah Brasil serta rencana pembelian alutsista dari Brasil.
Pemerintah Indonesia pun secara tegas melayangkan protes kepada Brazil dengan menarik pulang Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Brasil Toto Riyanto.