Selasa 24 Feb 2015 15:09 WIB

DMI: Fungsi Masjid Sebatas Tempat Ibadah dan Ceramah

Rep: c13/ Red: Agung Sasongko
Salah satu masjid yang direhab di Bogor, Jawa Barat
Foto: antara
Salah satu masjid yang direhab di Bogor, Jawa Barat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya mengembalikan fungsi masjid seperti zaman Rasulullah terus dilakukan. Utamanya, fungsi masjid sebagai pusat budaya dan pengetahuan.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) DMI, Imam Daruquthi mengungkap, fungsi masjid di zaman saat ini sudah mengalami degradasi. Kini masjid hanya berperan sebagai tempat ibadah dan ceramah agama saja. Oleh sebab itu, DMI berharap peran masjid bisa dikembalikan fungsinya seperti di zaman rasul, yakni menjadi pusat kebudayaan dan ilmu pengetahuan.

Daruquthi menjelaskan, pusat budaya yang dimaksud dalam peran itu berarti masjid diharapkan bisa menjadi tempat memberdayakan umat dalam hal apapun. Jadi, DMI berharap  masjid bisa menjadi pusat peradaban bagi umat Islam Indonesia nantinya.

Daruquthi menjelaskan tiga hal yang perlu dilakukan agar masjid menjadi pusat budaya dan ilmu pengetahuan. Pertama, setiap pengurus masjid harus mengetahui visi masjid sebenarnya, yakni visi kemakmuran.

Kedua, jamaah masjid perlu diperkuat agar peran pemberdayaan masyarakat bisa terpenuhi. Apabila ini terjadi, maka masjid bisa berkembang dalam segala hal. Misal,  mengalami perbaikan dan perkembangan dari segi bangunan, terbentuknya pusat kesehatan dan konsultasi dan sebagainya.

“Terakhir, masjid harus dilengkapi instrumen seperti internet,” terangnya.

Agar masjid bisa mencapai hal dan peran tersebut, Daruquthi berharap ada kerjasama lintas sektor. Dalam hal ini, terdapat kerjasama antar ormas, pemerintah, personal dan umat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement