REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB), Brigjen Sriyono menghimbau kepada seluruh Polres di wilayah NTB untuk mengecek kondisi ruang tahanan. Hal itu dilakukan menyusul kaburnya empat tahanan di Polres Lombok Tengah yang diduga menjebol tembok pada Sabtu, lalu.
“Himbauan supaya dicek kondisi ruang tahanan,” ujarnya kepada wartawan seusai gelar temuan kendaraan bermotor curian yang berhasil ditemukan di Mapolda NTB, Selasa (24/2).
Ia menuturkan, empat tahanan yang kabur di Polres Lombok Tengah disebabkan kondisi ruang tahanan yang sudah tua dan melebihi kapasitas. Selain itu, kondisi bangunan tidak sesuai standar peruntukkan ruang tahanan. “Kita sudah ada standar ruang tahanan, cuma (tahanan Lombok Tengah) itu bangunan lama yang belum ada standarnya,” ungkapnya.
Menurutnya, sampai saat ini mereka masih melakukan pengejaran terhadap empat tahanan yang kabur. Termasuk akan melakukan tindakan tegas jika para tahanan melakukan perlawanan. “Jika tahanan melakukan perlawanan saat ditangkap, maka tidak segan untuk diberikan tembakan peringatan,” ungkapnya.
Sebelumnya, empat orang tersangka, tahanan Polres Kabupaten Lombok Tengah kabur dengan cara menjebol tembok ruang tahanan menggunakan besi. Peristiwa tersebut diketahui oleh petugas piket jaga saat melakukan pemeriksaan pukul 03.00 Wita, Sabtu (21/2).