REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Bagian Pembinaan Mualaf Masjid Agung Sunda Kelapa Anwar Sujana mengatakan, akhir-akhir ini semakin banyak kalangan ekspatriat yang tertarik masuk Islam. Sejak Januari 2015 sampai sekarang sudah 56 orang yang masuk Islam.
Dalam mengajarkan dasar-dasar agama Islam, ujar Anwar, memang terdapat tantangan. Salah satunya ekspatriat biasanya mempunyai jadwal yang sangat padat sehingga sulit untuk belajar secara kontinyu.
"Kebanyakan mereka tidak tinggal di Indonesia. Mereka berada di sini hanya dua, tiga hari saja. Makanya susah untuk belajar intensif," kata Anwar, Selasa, (24/2).
Pernah, ujar dia, ada pasangan suami istri dari Lebanon yang hanya sehari di Indonesia untuk masuk Islam menjadi mualaf di Masjid Agung Sunda Kelapa. "Mereka hanya tinggal sehari di Jakarta, begitu masuk Islam langsung pulang."
Mereka memang memilih mempelajari Islam yang berkeindonesiaan. Islam toleran yang tidak memaksanakan kehendaknya. Di Lebanon sebenarnya pemeluk Islam juga banyak, namun terkesan ekslusif. Lalu mereka membuka internet dan membaca Islam di Indonesia.
Akhirnya datang ke Masjid Agung Sunda Kelapa dan minta diislamkan. Pasangan itu tak mau menyebutkan profesinya namun dari penampilannya sepertinya orang ekonominya cukup mampu seperti binisman atau birokrat.