REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sopir taksi Express Tony Azhar (53) sempat terlibat cecok dengan sang istri Siti Masitoh sebelum terbunuh di dalam kendaraannya di Jalan Rawa Bambu Raya, Pasar Minggu, pada Rabu (18/2) pagi minggu lalu.
Kakak ipar korban, Siti Haryatun (45) mengatakan Tony sempat bertengkar dengan Masitoh. Tony juga mulai jarang pulang ke rumahnya di Citayam, Depok, Jawa Barat. Menurut Haryatun, hal itu dikarenakan salah paham rasa cemburu keduanya masing-masing.
"Sempat cecok dengan adik saya, tapi hanya salah paham saja karena sama-sama cemburu," kata Haryatun kepada Republika, Selasa (24/3).
Haryatun mengakui Tony sempat mengeluh kepada dirinya sehari sebelum ayah dari tiga anak itu meninggal. Tony mengeluhkan masalah rumah tangga kepada Haryatun.
"Terakhir sehari sebelum dia meninggal, Tony sempat mengantarkan saya ke stasiun Manggarai. Dalam perjalanan Tony sempat mengeluh dengan sikap istrinya, tapi saya rasa hal itu wajar dalam sebuah rumah tangga," kata Haryatun.
Haryatun menambahkan, Masitoh sempat cemburu karena Tony diketahui dekat dengan seorang wanita pemiliki warteg di kawasan Tebet. Tony juga diketahui sempat cemburu dengan Masitoh karena sering dirinya bekerja sebagai joki three in one. Kesalahpahaman itulah yang menurut Haryatun menjadi pertengkaran suami istri tersebut.
Namun, secara garis besar menurut Haryatun Tony merupakan orang yang sangat pendiam dan tidak memiliki musuh di luar. Lelaki yang sempat bekerja di sebuah restoran itu juga sangat dermawan dan baik terhadap keluarga maupun lingkungannya.
"Dia itu sangat baik, sama anak-anak dan istrinya, ke ibu mertua dan keponakannya pun sama. Saya tidak menyangka Tony meninggal dengan cara seperti itu," kata Haryatun.