REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Rekaman pembicaraan Menteri Dalam Negeri Mesir, Mohamed Ibrahim terkait upaya menghadapi demonstran bocor ke publik. Dalam rekaman tersebut, Ibrahim terdengar memberikan pengarahan bagaimana cara menembak demonstran tanpa menjadikan mereka 'martir'.
Sebuah rekaman audio yang diperoleh Aljazirah mengungkapkan, Ibrahim bertemu dengan Pasukan Keamanan Pusat pada 28 November 2014. Ia memberikan pengarahan menjelang aksi protes besar-besaran yang dilakukan kelompok pemuda. Saat itu ratusan aktivis ditangkap selama protes.
Ibrahim juga mengatakan, jika ada aksi demo yang diikuti lebih dari 100 orang, pasukan bisa menangkap beberapa dari mereka saat mencoba meninggalkan aksi. Hal itu bahkan bisa dilakukan di masjid. Ibrahim juga menyatakan, tak ada revolusi tanpa dukungan dari polisi dan militer.
Analis politik senior Aljazirah mengatakan, inti dari poin rekaman mengungkapkan peran sentral militer dalam menangani aksi protes menyusul penggulingan Hosni Mubarak. Mubarak digulingkan setelah militer menarik dukungan untuk presiden, dan terjadilah protes besar-besaran pada 2011.
Rekaman juga menunjukkan Ibrahmin menyatakan, ia menangguhkan proses peradilan untuk seorang pejabat keamanan yang menembak demosntran di mata dengan senapan angin. Rekaman mengungkapkan pejabat tersebut sudah kembali ke kesatuan dan saudaranya merupakan salah satu dari mereka yang hadir dalam pertemuan yang di gelar Ibrahim tersebut.