Selasa 24 Feb 2015 23:30 WIB

ASI: Investasi Semen Sebaiknya di Luar Pulau Jawa

Rep: C70/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pekerja melakukan bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (4/2). (Prayogi/Republika)
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja melakukan bongkar muat semen di Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Rabu (4/2). (Prayogi/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI), Widodo Santoso menilai, kebutuhan investasi baru di sektor semen belum mendesak di Indonesia.

"Saya kira relatif, tetapi jika ada investasi baru sebaiknya didorong bangun di luar Jawa, sekaligus untuk pemerataan," tuturnya di Wisma Indarung, Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (24/2).

Dikatakannya, pertumbuhan permintaan semen dalam negeri pada 2015 sekitar tujuh persen. Dengan catatan, belanja pemerintah untuk infrastruktur terserap secara optimal. Namun, jika tidak optimal, pertumbuhan permintaan menurutnya hanya sekitar tiga persen.

Menurut Mantan Direktur Utama Semen Padang ini, sejumlah perusahaan semen tengah membangun pabrik baru. Diperkirakan, pabrik-pabrik baru tersebut mampu untuk menenuhi kebutuhan semen nasional hingga 2019.