REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Rachmat Gobel menyatakan pihaknya menggandeng pihak TNI dan Polri untuk memberantas mafia beras. Pelibatan dua institusi itu dilakukan agar tidak terjadi kebocoran termasuk saat operasi pasar.
"Kami bekerja sama dengan Kapolri dan Panglima TNI (Jenderal TNI Moeldoko, red) bagaimana memberantas mafia beras ini," kata Rachmat Gobel saat di Gudang Bulog DIvre DKI Jakarta, Rabu (25/2).
Menurut dia, pihaknya akan melakukan tindakan hukum dan pencabutan ijin jika ditemukaan pengusaha menaikkan harga dan penimbunan beras milik pemerintah.
"Jika ditemukan menyalurkan beras atau menahan beras akan ditindak. Kami sudah berikan sinyal jangan main-main, jika tidak diindahkan akan ditindak karena membuat keresahan," tegas Rachmat Gobel.
Selain memberantas mafia beras, lanjutnya, maka pihaknya akan melakukan operasi pasar beras melalui Bulog. "Operasi pasar terus dilakukan Bulog agar harga yang ditentukan pemerintah bisa sama ketika sampai ke masyarakat," kata dia menambahkan.
Mendag mengungkapkan ada 1.600 ton beras yang disiapkan Bulog Divre DKI Jakarta untuk wilayah Jabodetabek dengan harga Rp 7.400 per kilogram. "Ini untuk DKI saja dan ini diikuti oleh semua daerah berdasarkan perintah Wapres (Jusuf Kalla), mencapai 300 ribu ton seluruh Indonesia," tutupnya.