Rabu 25 Feb 2015 12:50 WIB

Pembunuh 'American Sniper' Dihukum Penjara Seumur Hidup

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Winda Destiana Putri
Film American Sniper
Foto: Hollywood Reporter
Film American Sniper

REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Kisah kelanjutan 'American Sniper' berlanjut lagi di dunia nyata. Film nominasi Oscar yang bercerita tentang mantan angkatan laut AS SEAL itu memang berdasar dari kisah nyata.

Dilansir Reuters, Selasa (24/2), hakim Texas menyatakan Eddie Ray Routh bersalah karena membunuh Chris Kyle, the American Sniper. Routh dihukum penjara seumur hidup tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.

Routh adalah mantan angkatan laut AS. Pria 27 tahun itu menembak mati Kyle dan teman Kyle, Chad Littlefield beberapa kali dari jarak 110 m pada Februari 2013.

Keluarga Littlefield puas dengan hukuman tersebut. ''Kau mengambil kehidupan dua pahlawan, orang yang mencoba menjadi teman bagi Anda,'' kata kakak ipar Littlefield, Jerry Richardson pada Routh di pengadilan kota Stephenville, Texas.

Richardson menyebut Routh adalah aib bagi Amerika. Pengacara Routh berargumen bahwa kliennya menderita paranoid skizofrenia. Ia, seharusnya dinyatakan tak bersalah karena penyakit kejiwaan tersebut.

Pengacaranya mengatakan pada hakim, Routh telah pergi ke rumah sakit sebanyak empat kali karena masalah mental. Routh didiagnosa gila. Para pengacaranya mengatakan Routh menderita paranoid. ''Ia membunuh mereka berdua karena mendapat khayalan. Ia beranggapan Kyle dan Littlefield akan membunuhnya,'' kata Warren St. John.

Namun, jaksa Jane Starnes menyangkal pembelaan tersebut. ''Itu bukan penyakit jiwa, ia bersikap dingin dan ini termasuk pembunuhan terencana,'' kata Starnes.

Juri mengatakan seseorang bisa bebas dari hukuman karena masalah kejiwaan jika terdakwa tidak tahu perilakunya salah berdasarkan cacat mental yang berat atau penyakit.

Ahli forensik mengatakan Kyle dan Littlefield dibunuh dari belakang dengan jarak dekat. ''Kyle tentu saja tidak tahu ancaman tersebut datang,'' kata analis perkara, Howard Ryan.

Jaksa mengatakan kedua korban ditembak menggunakan 12 atau 12 peluru. Dalam sebuah video milik kepolisian, Routh mengakui pembunuhan tersebut meski berbicara bertele-tele. Routh mengatakan ia marah karena Littlefield datang ke wilayah tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement