REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan akan membangun Regional Design Center untuk mengembangkan desain produk dalam negeri. Pengembangan desain ini akan dilakukan di tiga sektor industri yakni tekstil dan produk tekstil (TPT), handicraft, dan furniture.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak mengatakan, Regional Design Center merupakan pengembangan dari Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (PPEI). Rencananya seluruh desainer yang dapat berpacu dalam pengembangan desain ekspor akan mendapatkan pelatihan di Regional Design Center bersama desainer dari negara-negara lain.
"Regional Design Center akan beroperasi pada akhir tahun ini dan kami akan mendatangkan desainer dari Jepang, Italia, dan Perancis," ujar Nus di Jakarta, Rabu (25/2).
Nus menjelaskan, dari dalam negeri nantinya ada sekitar 50 desainer yang terlibat di sektor furniture dan fashion. Menurutnya, dalam suatu produk, desain memegang peranan sangat penting karena dapat menambah daya saing. Desain produk perlu dipelajari oleh para pelaku usaha maupun eksportir, karena setiap negara tujuan ekspor memiliki selera berbeda.
"Ekspor furniture ke Jepang desainnya tentu berbeda dengan ekspor furniture ke Eropa, oleh karena itu pembangunan Regional Design Center tersebut dapat menjadi upaya peningkatan ekspor nasional," kata Nus.
Melalui Regional Design Center, nantinya dapat membantu pelaku usaha dalam mengembangkan desain produknya agar lebih kompetitif. Nus mencontohkan, di Cirebon sudah berhasil mengembangkan desain produk furniture untuk pangsa pasar ekspor.
Tak hanya itu, kerjasama dengan Japan International Coorporation Agency (JICA) juga dapat membantu mengembangkan desain produk dalam negeri. Nus mengatakan, JICA turut berperan dalam pengembangan database desainer, Design Facilitation Service, dan Designer Dispatch Service.