REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Aksi unik dilakukan kelompok mahasiswa yang tergabung dalam Teater Kafeide. Mereka beratraksi mengumpulkan koin untuk Australia di Kampus Universitas Tirtayasa, Kota Serang, Banten, Rabu (25/2).
Para mahasiswa melakukan aksi teatrikal dengan cara membalutkan kantong kresek ditubuh sambil meminta koin kepada mahasiswa yang lewat. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk perlawanan terhadap pernyataan Perdana Menteri Australia Tony Abbot yang mengaitkan eksekusi mati gembong narkoba yang merupakan dua warga Negara Australia, dengan bantuan Australia untuk Aceh pada pristiwa tsunami lalu.
Ketua Kafeide, Fahmi Ulhak mengatakan, kantung kresek merupakan simbol ketidakmampuan terhadap Australia sehingga mereka mengungkit kembali bantuan yang diberikan kepada Indonesia. “Kita pengen menunjukan kalau Australia seperti orang miskin yang bahkan mengungkit-ungkit bantuan,” katanya.
Selain itu, Fahmi mengaku akan melakukan aksi ini hingga tiga hari kedepan. Selain itu, mereka juga berencana akan turun ke jalan demi mendapatkan koin dari masyarakat. “Kita tidak hanya akan melakukan aksi di kampus saja, kita juga akan turun ke Jalanan besok,” ungkapnya.
“Kita akan mengumpulkan banyak koin, kita tidak mempunyai target, pokoknya sebanyak-banyaknya, dan kita juga ingin menunjukan kalau Indonesia tidak butuh bantuan Australia,” imbuhnya.
Sementara, seorang mahasiswa semester delapan Fakultas Hukum Untirta menyatakan, aksi ini sangat bagus, agar Australia sadar kalau Indonesia tidak membutuhkan mereka. “Seharusnya mereka bisa membedakan antara kasus Hukum dengan Hak Asasi Manusi (HAM),” katanya.
Selain itu, Wahyu juga sangat mengapresiasi terhadap gerakan yang dilakukan Kafeide tersebut. Menurtnya, aksi ini sangat berbeda, dan mampu menarik perhatian mahasiswa lainnya yang sedang disibukan dengan pendaftaran ulang kuliah.