Rabu 25 Feb 2015 16:51 WIB

Kemenhub Harus Bina Kembali Lion Air

Rep: C09/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Suasana kantor pusat PT Lion Air, Jakarta, Senin (23/2).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Suasana kantor pusat PT Lion Air, Jakarta, Senin (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Muhidin Mohamad Said, menilai Kementerian Perhubungan (Kemenhub) harus melakukan penataan terhadap maskapai-maskapai yang ada di Indonesia. Penataan terlebih harus difokuskan pada maskapai Lion Air yang mengalami masalah keterlambatan penerbangan besar-besaran pekan lalu.

“Penataan terhadap semua maskapai sebagai antisipasi agar tidak terjadi lagi kasus seperti yang dialami Lion Air kemarin,” jelas Muhidin, saat dihubungi ROL, Rabu (25/2).

Ia mengemukakan, saat ini Lion Air menguasai 43 persen pangsa pasar transportasi udara nasional. Oleh karena itu, disamping harus fokus melakukan penataan, Kemenhub juga harus melakukan pembinaan terhadap maskapai tersebut.

“Bagaimanapun peranan Lion Air cukup besar dalam dunia penerbangan Indonesia, dengan 700 pergerakan pesawat setiap hari,” ujarnya.

Komisi V, kata dia, akan segera melakukan pemanggilan pihak Lion Air setelah Kemenhub melakukan pembinaan transportasi terkait regulasi yang ada. Selama masa reses ini, DPR baru melakukan komunikasi pribadi dengan pihak-pihak terkait.

“Saya sudah menghubungi Kemenhub dan sudah ada kesepakatan audit, kesepakatan juga didapatkan dari Rusdi Kirana, anggota Wantimpres, mantan pemilik Lion Air,” jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement