Rabu 25 Feb 2015 23:42 WIB

Duh, Hanya 10 Persen Sarjana Peternakan Menjadi Peternak

Red: M Akbar
Peternakan Sapi (Ilustrasi)
Foto: Antarafoto
Peternakan Sapi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) mengungkapkan dari sekitar 25.000 sarjana lulusan bidang studi peternakan di Indonesia hanya 10 persen yang menggeluti usaha peternakan (peternak).

Ketua Umum ISPI Ali Agus di Jakarta, Rabu (25/2) mengatakan, pada umumnya sarjana peternakan memilih bekerja di birokrasi, pegawai pemeritah, akademisi, peneliti maupun pegawai swasta.

"Nggak banyak-banyak amat (sarjana peternakan yang jadi peternak), mungkin 10 persen," katanya dalam seminar Outlook Peternakan Indonesia 2015 yang diselenggarakan Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI).

Menurut dia, industri peternakan merupakan salah satu pilar penting dalam perekonomian Indonesia. Indonesia menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia yang menjadi incaran produsen dari berbagai negara karena potensi besarnya di bidang peternakan sebagai penyuplai sumber protein hewani.

Oleh karena itu, tambahnya, menjadi pekerjaan rumah bagi ISPI untuk dapat mendorong sarjana peternakan menjadi pelaku usaha di sektor peternakan.

Sementara itu kalangan industri peternakan membenarkan sulitnya untuk memperoleh tenaga kerja dari sarjana peternakan karena mereka lebih memilih profesi di sektor lain.

Pemilik Perusahaan Peternakan Sapi PT Citra Agro Buana Semesta Yudi Guntara Noor mengatakan, hal tersebut menjadi kendala bagi pelaku industri peternakan untuk memajukan usaha.

"Dengan sedikitnya keterlibatan kaum berpendidikan tinggi, inovasi baru di sektor peternakan sangat jarang dilahirkan. Akibatnya, akselerasi produksi pun sulit dicapai dengan cepat meskipun indikator-indikator produksi telah dipenuhi," katanya

Menurut Yudi, di budidaya peternakan, kompleksitas permasalahannya lebih ke unsur sumberdaya manusia.

"Kalau parameter kualitas itu bisa diatur, berapa temperatur kandang, berapa pakan yang harus diberikan, itu indikatornya bisa dipantau. Tapi mengelola semangat manuisanya memang menghadapi kendala," katanya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement