Kamis 26 Feb 2015 01:40 WIB

Project Pop Sepakat untuk tidak Sepakat

Red: Yudha Manggala P Putra
 Launching album terbaru dari Project Pop Move On Lagi di Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (25/2).  (foto : MgROL_34)
Launching album terbaru dari Project Pop Move On Lagi di Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (25/2). (foto : MgROL_34)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski sudah menginjak usia hampir 20 tahun, Project Pop masih tetap eksis. Grup musik yang digawangi Tika Panggabean, Oon, Odie, Udjo, Gugum dan Yosi Mokalu ini ternyata punya resep khusus untuk menjaga kekompakan mereka.

Salah satunya dengan menjadikan perbedaan sebagai penguat hubungan mereka. "Kami sepakat untuk tidak sepakat," kata Tika Panggabean di Jakarta, Rabu (25/2).

Menurut Tika, keragaman anggota grup membuat dia belajar mengakui dan memahami perbedaan setiap personel. Para personel Project Pop bertemu tahun 1996, masa-masa terakhir mereka kuliah di Universitas Padjajaran dan Universitas Katholik Parahyangan.

Oon mengatakan mereka bertemu ketika sudah sama-sama dewasa sehingga tidak hanya mencari status sebagai orang terkenal saat bekerja. "Ketika ada masalah lain di luar pekerjaan enggak pernah kami campur. Itu menekan ego kita. Kami kerja bareng, kami cari nafkah bareng," kata Oon.

Menurut Odie salah satu masalah yang umum terjadi dalam satu kelompok adalah uang tapi dia mengaku tidak mau ambil pusing. "Ya, rezeki bareng," kata dia. Oon menambahkan, pendapatan mereka saat bersama Project Pop lebih banyak dibanding saat bekerja sendiri.

Selama 19 tahun bersama, Project Pop telah merekam 10 album, termasuk Lumpia vs Bakpia dan Tu Wa Ga Pat. Pada Rabu kemarin mereka pun menelurkan album terbaru Move On Lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement