REPUBLIKA.CO.ID, BAKAUHENI -- Dinas Perhubungan Kabupaten Lampung Selatan mulai menyosialisasikan keberadaan terminal terpadu di Pelabuhan PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Ferry Cabang Bakauheni.
"Rencananya sosialisasi ini akan dilangsungkan selama dua minggu," ujar Kepala Terminal Pelabuhan ASDP Cabang Bakauheni, Weru, di Bakauheni, Kamis (26/2).
Dia menjelaskan, terminal terpadu di tempat itu nantinya akan dikelola oleh Dinas Perhubungan Lampung Selatan. Weru menilai, keberadaan terminal terpadu tersebut diklaim dapat memberikan perlindungan terhadap penumpang dari tindakan kejahatan.
"Keberadaan terminal ini untuk mempermudah masyarakat, dan nanti kami (Dinas Perhubungan Kabupaten Lampung Selatan, Red) yang akan mengelolanya," kata dia menambahkan.
Kendati banyak yang mendukung rencana pembentukan terminal terpadu tersebut, namun Weru mengakui tidak sedikit pula masyarakat yang berasal dari pengurus angkutan umum setempat yang mempertanyakan pembangunan terminal tersebut.
"Pro dan kontra itu wajar, ini kan masih dalam tahap sosialisasi," katanya lagi.
Sejumlah pihak pengelola angkutan di terminal itu menolak keberadaan terminal terpadu tersebut. Prayudi Subakti, salah satu pelaku angkutan, secara gamblang menyatakan tidak setuju dengan keberadaan terminal terpadu tersebut. Menurut dia, hal tersebut dapat mengurangi pendapatan para pengurus angkutan khususnya travel yang selama ini menggantungkan hidup dari menjadi agen terminal lokal.
"Nasib kami tidak jelas karena adanya terminal ini, tolong lah diatur supaya tidak ada yang dirugikan agar tidak menimbulkan kecemburuan sosial antarpengurus angkutan," ujarnya.