REPUBLIKA.CO.ID, ROMA--Meski bertengger di posisi dua klasemen sementara Seri A Italia dan masih memiliki kesempatan untuk menembus babak 16 besar Liga Europa, tapi AS Roma dalam kondisi kritis. Bagaimana tidak, dari 10 laga di semua ajang I Lupi hanya sanggup meraih dua kali kemenangan, tujuh imbang, dan satu kali menelan kekalahan.
Sang arsitek, Rudi Garcia mengakui timnya memang sedang bermasalah. Rudi menegaskan Roma sangat membutuhkan kemenangan untuk kembali ke jalaur persaingan, baik di liga domestik maupun Eropa.
Padahal mereka tercatat punya persentase penguasaan bola tertinggi di Serie A dengan 62,3%. Tapi Francesco Totti dkk gagal membuat dominasinya di setiap laga menjadi berarti karena minim gol. Pengusaan bola tersebut menjadi tidak berarti saat bertemu dengan tim yang lebih efesien.
"Saya akui satu-satunya tujuan dalam menguasai bola adalah untuk mencetak gol. Saat kami bertanding dengan Verona kami seharusnya bisa lebih efisien," tegas Garcia seperti dilansir Football Italia, Kamis (26/2).
Ia mengatakan Roma hanya embuat satu peluang lawan dan mendapatkan hasil imbang dari itu. Menurut dia, hanya kemenangan yang bisa mengubah sikap kami. Ia menegaskan Roma harus bekerja keras memperbaikinya.
Dalam ajang level internasional, Roma hanya sanggup meraih hasil seri 1-1 kontra Feyernoord di Stadion Olimpico, pada Jumat (20/2) lalu. Tak ayal kelanjutan mereka di pentas Europa tengah terancam. Hasil imbang pada leg pertama tersebut, membuat mereka wajib menang di markas lawannya itu untuk lolos ke 32 besar. Padahal sudah tiga laga terakhir puasa kemenangan.
"Roma harus benar-benar menang di leg kedua lawan Feyenoord pekan ini. Kondisisnya sudah darurat harus segera bangkit dengan sebuah kemenangan," kata Garcia.