REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Rusia Nikolai Patrushev mengatakan ketergantungan Rusia pada ekspor bahan bakar global dapat membahayakan keamanan nasional.
Berbicara di kota barat Siberia yang kaya minyak, Khanty- Mansiisk, Patrushev mengatakan sanksi Barat untuk Rusia ditujukan untuk mengerdilkan industri sumber daya mineral Rusia.
"Tujuan dari sanksi itu untuk memberikan tekanan pada pengembangan dan penggantian sumber daya mineral Rusia untuk mengurangi keunggulan kompetitif dasar kita, termasuk di wilayah Kutub Utara yang paling menjanjikan," kata Patrushev, Rabu (25/2).
Patrushev menekankan ketergantungan Rusia pada pasar minyak dan gas dunia dapat menciptakan bahaya bagi keamanan nasional negara itu. Industri energi menghadapi masalah karena hingga 50 persen peralatan telah usang dan rusak.
"Diperlukan langkah-langkah untuk menentukan substitusi impor yang nyata dan menarik investasi untuk memperbarui aset produktif pembangkit listrik dan memperkenalkan metode hemat energi baru," kata kantor berita Interfax mengutip pernyataannya.
Direktur Departemen Kerja Sama Ekonom Kementerian Luar Negeri Rusia Eugeny Stanislavov juga mengatakan sanksi Barat telah secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi daya saing global bisnis Rusia, terutama di sektor energi.
Selain karena sanksi Barat, ekonomi Rusia yang bergantung pada energi juga banyak menderita pada musim panas lalu karena pendapatan minyaknya merosot di tengah penurunan tajam harga minyak dunia.