Kamis 26 Feb 2015 17:28 WIB

Jual Sosis Kedaluwarsa, Perusahaan di Adelaide Didenda Rp 290 Juta

Red:
 Beberapa produk yang ditemukan di Omega Foods yang bermasalah di Hindmarsh.
Foto: abc news
Beberapa produk yang ditemukan di Omega Foods yang bermasalah di Hindmarsh.

REPUBLIKA.CO.ID, ADELAIDE -- Sebuah perusahaan makanan di Adelaide (Australia Selatan) dikenai denda $ 29 ribu (sekitar Rp 290 juta). Ini terjadi setelah petugas pemeriksa menemukan sosis yang sudah 18 hari kedaluwarsa dan paket ham yang stikernya sudah dibuang.

Omega Foods mengaku bersalah melakukan 13 pelanggaran mengenai Undang-Undang Keselamatan Makanan. Sebelumnya, Dewan Kotapraja Charles Sturt juga menemukan kotoran tikus, sarang laba-laba, dan lumut di lokasi pabrik perusahaan tersebut di Hindmarsh.

Magistrat Susan O'Connor menjatuhkan denda hampir $ 29 ribu dan mengatakan bahwa dendanya bisa mencapai lebih dari $ 32 ribu dolar bila dewan kota dimana perusahaan itu berlokasi tidak mengajukan kasus ini ke pengadilan.

O'Connor mengatakan bisnis keluarga yang dimulai tahun 1959 merupakan salah satu perusahaan terkena di Australia Selatan, namun mereka terlalu lama mencari pengganti salah satu manajer di bidang makanan.

Oleh karenanya, mereka membeli terlalu banyak stok.

Manajer kesehatan publik Charles Sturt Donna Dunbar mengatakan pemeriksaan yang mereka lakukan karena mereka mendapat informasi dari publik.

Para petugas kemudian menemukan beberapa produk makanan yang berpotensi " menyebabkan dampak kesehatan yang sangat negatif."

"Dewan kota berpendapat bahwa pelanggaran yang mereka lakukan banyak dan serius sehingga kami membawa kasus ini ke pengadilan." kata Dunbar baru-baru ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement