Kamis 26 Feb 2015 13:59 WIB

Kemenlu: Sebanyak 70 Warga Minta Dievakuasi dari Yaman

Menlu Retno Lestari Priansari Marsudi.
Foto: Antara
Menlu Retno Lestari Priansari Marsudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menyampaikan, sebanyak 70 warga negara Indonesia (WNI) telah mendaftarkan diri kepada Kedutaan Besar Repubil Indonesia (KBRI) di Sana'a untuk segera dievakuasi dari Yaman.

"Terkait evakuasi WNI di Yaman, sejak pendaftaran dibukan minggu lalu, sudah ada 70 WNI yang mendaftar untuk segera dievakuasi," kata Juru Bicara Kemlu RI Arrmanatha Nasir di Jakarta, Kamis (26/2).

Menurut dia, sampai sekarang proses yang masih harus dijalani para WNI sebelum dievakuasi adalah mengurus atau meminta surat izin keluar dari Pemerintah Yaman. "Tentu hal ini perlu proses, mereka butuh exit permit (izin keluar) dari pemerintah Yaman. Sejauh ini sudah ada 20 WNI yang mendapat exit permit," ujar dia.

Arrmanatha mengatakan, proses selanjutnya adalah mengatur penerbangan bagi para WNI yang sudah mendapat izin keluar untuk kembali ke Indonesia. Jubir Kemlu itu menyebutkan bahwa keadaan di ibu kota Yaman, Sana'a, sampai saat ini masih tetap dapat ditoleransi walaupun tidak bisa dikatakan ada dalam situasi yang aman.

"Sedangkan untuk daerah-daerah yang cukup jauh dari ibukota Sana'a, menurut laporan dari KBRI, keadaannya masih cenderung lebih tenang," ungkap dia.

Sebelumnya, Kemlu RI menyebutkan ada sekitar 4.000 WNI berada di Yaman, dan 100 diantaranya berada di Sana'a, yakni ibu kota Yaman yang paling terkena dampak gangguan keamanan akibat situasi politik di negara itu.

Menlu Retno LP Marsudi sudah memberi instruksi kepada KBRI di Sana'a untuk mengumumkan rencana evakuasi kepada WNI di Yaman. Setidaknya sudah ada dua langkah awal yang telah disiapkan dalam rencana evakuasi itu.

Pertama, KBRI sudah membentuk beberapa safe house (tempat perlindungan) bagi para WNI di Yaman, seperti Wisma Duta, Kantor KBRI, dan Kantor Sekretariat Persatuan Pelajar Indonesia (PPI). Kedua, KBRI sudah mulai memetakan rute-rute yang aman untuk dilalui dan moda transportasi yang aman untuk digunakan dalam proses pemulangan ke Indonesia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement