REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN – Kecelakaan truk pengangkut galon air mineral di ruas jalan raya Bawen-Semarang, Jawa Tengah, Kamis (26/2), diduga terjadi karena rem blong. Truk yang melaju dari arah Bawen menuju Ungaran itu sempat menabrak beberapa kendaraan sebelum menghantam toko bangunan, tepat di depan Pasar Babadan, Kabupaten Semarang.
Sopir truk, Mohammad Muhsin (27), mengaku, rem truk mulai tak berfungsi sekitar 100 meter sebelum mendekati Pasar Babadan. Saat itu, ia mengatakan, truk melaju tidak terlalu kencang pada gigi persneling tiga. Mengetahui rem tak berfungsi, ia mengaku, segera membunyikan klakson dan lampu untuk memperingatkan pengendara yang ada di depannya. “Saya bahkan sempat meminta Sisworo (kernet truk) untuk melompat menyelamatkan diri,” kata dia.
Namun, kata Muhsin, kernetnya itu tidak mau melompat keluar kabin. Ia mengatakan, kernet justru membantu memberi isyarat dengan tangannya agar kendaran yang ada di depan truk menghindar. Saat truk masih melaju, ia mengatakan, sempat membanting kemudi ke arah kiri untuk menghindari tabrakan yang lebih parah. Upaya sang sopir tak berhasil. “Sehingga sempat menabrak sejumlah kendaraan dan toko,” ujar dia.
Kecelakaan itu mengakibatkan Muhsin luka ringan. Sementara kernet truk meninggal di lokasi kejadian. Kecelakaan itu juga menyebabkan lima orang pengendara lain luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit. Kanit Laka Satlantas Polres Semarang, Iptu Faris Budiman, yang ditemui di lokasi kejadian, mengatakan, dugaan sementara kecelakaan truk ini dipicu rem kendaraan yang tak berfungsi dengan baik.
Aparat Satlantas Polres Semarang akan menyelidiki lebih jauh untuk memastikan penyebab kecelakaan. Faris mengatakan, sopir truk sudah dibawa dan dimintai keterangan.”Diperiksa petugas Satlantas Polres Semarang,” ujar dia.