REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktorat Jendral (Ditjen) Bea dan Cukai diharap dapat lebih selektif dalam mencari dan menempatkan sumber daya manusia (SDM) para pegawai di lingkungannya. Terutama dalam hal integritas serta kepatutan dalam melakukan tugas dan kewajibannya.
Pengamat Ekonomi dari Untirta, Dahnil Anzar Simanjuntak berharap agar kedepan potensi penerimaan pajak dapat lebih maksimal, tanpa ada sedikitpun kebocoran. "Haruslah ada peningkatan penerapan hukum, akuntabilitas, serta tranparansi. Agar, tidak ada lagi mafia-mafia yang berpotensi membocorkan penerimaan untuk negara ini," kata Dahnil, Kamis (26/2).
Menurutnya, pihak Ditjen Bea dan Cukai, saat ini perlu mengambil langkah perbaikan pada sektor pengawasannya. "Harus lebih selektif dalam menempatkan SDM-nya, integritas harus diutamakan," kata Dahnil.
Terpisah, Kasubdit Humas Ditjen Bea dan Cukai, Haryo Limanseto mengungkapkan, bahwa target penerimaan di Tahun 2015 ini mencapai sebesar Rp 194,9 Triliun. Pihaknya pun, lanjut Haryo, sedianya memiliki langkah khusus dalam mengejar target tersebut.
"langkahnya adalah, dengan meningkatkan kualitas nilai pabean, kualitas kualifikasi barang, akurasi barang, dan optimalisasi audit kepabeanan," ungkapnya.
Tidak hanya itu, Haryo juga menegaskan, bahwa saat ini pihaknya telah menambah sebanyak 332 awak patroli serta tambahan beberapa unit kapal patroli, guna meningkatkan pengawasannya.
"Hal ini pun dilakukan sudah berdasarkan dari analisa beban kerja, artinya ada penambahan SDM," imbuhnya.
Seperti diketahui, saat ini Kemenkeu RI pun tengah gencar melakukan reformasi birokrasi, untuk meningkatkan capaian penerimaan negara. Pasalnya, di tahun 2014 lalu, penerimaan Bea dan Cukai diketahui tidak dapat tercapai secara maksimal, yang dikarenakan pengaruhi beberapa faktor eksternal dan internal.