REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli Bedah Jantung Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Maizul Anwar mengatakan, saat ini rata-rata operasi jantung sebanyak 4.000 operasi per tahun. Mereka melakukan operasi di RS Cipto Mangunkusumo, Siloam Hospitals, dan RS Harapan Kita.
Dari 4.000 operasi, ujar Maizul, sebanyak 2.000 operasi jantung dilakukan di luar negeri, seperti di Penang, Kuala Lumpur, dan Singapura. "Pasien dari Medan banyak yang ke Penang karena dinilai murah dan lokasinya dekat," ujarnya, Kamis, (26/2).
Operasi jantung yang hanya 4.000 per tahun menandakan penangan terhadap penderita jantung masih sedikit. Sebab, potensi operasi jantung di Indonesia minimal 20 ribu per tahun, artinya masih banyak pasien belum ditangani.
Hal itu diyakini akibat dari kurangnya dokter jantung. Seharusnya, kata dia, Indonesia setidaknya memiliki 250 dokter spesialis jantung. Sebab, dalam satu juta penduduk, setidaknya ada satu dokter spesialis jantung. Namun, saat dokter jantung di Indonesia belum sampai setengah dari jumlah ideal.
Saat ini baru 16 provinsi yang punya ahli bedah jantung. Terakhir dibuka spesialis bedah jantung di Pekanbaru dan Samarinda. "Indonesia kekurangan dokter spesialis jantung, diharapkan setiap provinsi ada ahli bedah jantung."