Jumat 27 Feb 2015 07:25 WIB

Populasi Sapi di Kulon Progo Turun 21 Ribu Ekor

Petani membajak menggunakan sapi di lahan singkong di Desa Doko, Kediri, Kamis (19/2).
Foto: Antara
Petani membajak menggunakan sapi di lahan singkong di Desa Doko, Kediri, Kamis (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Populasi sapi di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami penurunan sebanyak 14 ribu ekor, yakni dari 53 ribu menjadi 39 ribu ekor pada 2014.

Kepala Bidang Peternakan Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (DKPP) Kulon Progo Nur Syamsu Hidayat di Kulon Progo, Jumat (27/2), mengatakan, penurunan populasi sapi dikarenakan peternak memelihara sapi merah sebagai indukan.

"Populasi sapi di Kulon Progo mengalami penurunan sejak tahun 2012 hingga 2014. Selama tiga tahun, populasi sapi turun lebih dari 21 ribu ekor. Kondisi peternakan sapi sangat kritis," kata Nur Syamsu.

Ia mengatakan peternak menggunakan sapi merah seperti simental dan limosin sebagai indukan. Padahal, sapi merah ini berasal dari negara subtropis yang tidak cocok dikembangkan di wilayah tropis. "Petani mayoritas menggunakan sapi merah sebagai induk, akibatnya setiap sapi dikawinkan mengalami kegagalan. Sapi merah ini, biasanya kawin lebih dari tujuh kali, baru bisa bunting," katanya.

Untuk mendongkrak kembali populasi sapi di Kulon Progo, kata dia, bidang peternakan mendorong peternak memelihara sapi putih sebagai indukaan.

Menurut dia, sapi putih merupakan sapi lokal Indonesia dan sangat bagus sebagai sapi indukan. Pemerintah pusat sudah menggalakan sapi putih sejak 2013, tapi peternak tetap tidak mau beralih ke sapi putih.

"Kami terus giat melakukan sosialisasi melalui petugas puskeswan di tingkatkan kecamatan. Kami mengimbau peternak segera beralih memelihara sapi putih," imbaunya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement