REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penulis buku kontroversial "Saatnya Aku Belajar Pacaran" Toge Aprilianto mengakui kesalahannya karena menulis tentang pembolehan hubungan seks di luar nikah. Hal itu diungkapkan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto.
"Penulis buku saat menemui pihak KPAI mengakui bahwa apa yang ditulisnya merupakan kesalahan dan tidak akan mengulangi kembali," kata Susanto di Jakarta, Jumat (27/2).
Susanto mengatakan Toge baru memenuhi pemanggilan lembaga negara perlindungan anak itu setelah pada kesempatan sebelumnya tidak hadir karena alasan sakit.
Pemanggilan KPAI kepada Toge sendiri sebelumnya telah dilakukan bahkan sebelum kasus buku psikologi remaja itu dilaporkan ke Mabes Polri lantaran isinya dianggap tidak senonoh.
"Namun karena saat itu yang bersangkutan belum memungkinkan, sehingga baru hari ini bersedia hadir di KPAI untuk mengklarifikasi latar belakang penulisan, motivasi penulisan serta sasaran buku yang ditulis," kata dia.
Saat memenuhi panggilan KPAI, lanjut Susanto, penulis menjelaskan isi buku itu berawal dari curhat siswa saat penulis menjadi guru bimbingan konseling di salah satu sekolah di Surabaya.
Kendati telah datang ke KPAI, Susanto mengatakan proses hukum sedang dan tetap berproses di Mabes Polri. Komisioner KPAI itu berharap berbagai materi seperti dari buku kontroversial itu dapat diambil pembelajarannya.
"Kasus ini diharapkan menjadi pembelajaran kita semua agar ikut memastikan anak terlindungi dari buku-buku yang bermuatan pornografi, seks di luar nikah serta buku yang bermuatan kekerasan," katanya.