Jumat 27 Feb 2015 15:38 WIB
Islamic Book Fair 2015

Dua Alasan Pengunjung Mancanegara Datangi IBF

Rep: c09/ Red: Agung Sasongko
Pekerja mempersiapan stand saat akan dilaksanakan Islamic Book fair 2015 ke-14 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (26/2).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pekerja mempersiapan stand saat akan dilaksanakan Islamic Book fair 2015 ke-14 di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (26/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islamic Book Fair (IBF) 2015 yang digagas oleh Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Jakarta tidak hanya berhasil menarik pengunjung dalam negeri, IBF juga banyak didatangi oleh pengunjung mancanegara. Mayoritas pengunjung IBF berasal dari negara-negara Asean, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Vietnam dan Thailand.

 

Ketua IKAPI DKI Jakarta, Afrizal Sinaro mengatakan, ada dua tujuan utama para pengunjung asal negara tetangga itu datang ke IBF. Alasan pertama, mereka datang sebagai penerbit yang mencari dan membeli buku-buku Islam untuk diterjemahkan.

 

“Jadi mereka membeli hak ciptanya untuk dibawa ke negaranya masing-masing,” jelas Afrizal, belum lama ini.

 

Alasan kedua, mereka datang sebagai pedagang yang di negaranya memiliki toko buku. Buku yang mereka beli di sini dengan harga diskon, akan dijual di sana dengan harga penuh. “Mereka akan meraup untung berlipat, terlebih bahasa Indonesia mudah dipahami oleh warga negara yang berbahasa melayu,” ujarnya.

 

Ia mengemukakan, pada IBF 2014, pengunjung dari Malaysia saja bisa mencapai ratusan. Sebagian dari mereka merupakan penerbit-penerbit buku Islam swasta yang menjadi perwakilan Malaysia di IBF. “Sebagian lagi memborong buku-buku unggulan terbaru yang sudah pasti mendapat potongan harga,” papar Afrizal.

 

Tidak hanya pengunjung dari negara lain, IKAPI Jakarta juga mengundang tokoh-tokoh internasional. Di IBF 2015, akan ada dua tokoh internasional yang akan hadir dari Turki dan Arab Saudi. “Hadirnya tokoh-tokoh terkenal akan menjadi daya tarik tersendiri bagi IBF, tahun lalu bahkan kami mengundang Aidh al-Qarni, penulis La Tahzan,” jelasnya.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement