Jumat 27 Feb 2015 15:55 WIB

PBB: Kondisi Pengungsi Suriah Terus Memburuk

Rep: C84/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengungsi Suriah
Foto: AP
Pengungsi Suriah

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Kondisi pengungsi Suriah semakin memprihatinkan. Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Antonio Guterres mengatakan kepada Dewan Keamanan keadaan sekitar empat juta pengungsi Suriah terus memburuk.

Melansir Arab News, Jumat (27/2) Guterres menyerukan dukungan besar dari dunia internasional besar kepada sejumlah negara-negara tetangga yang telah menampung jutaan pengungsi Suriah tersebut.

Berdasarkan catatannya, ada sekitar 12 juta orang Suirah yang terlantar akibat perang yang berjalan hampir empat tahun dimana 3,8 juta orang telah melarikan diri ke negara tetangga seperti Turki, yang menjadi negara terbesar yang menerima pengungsi dari Suriah.

Guterres memperingatkan hampir dua juta Suriah adalah anal-anak di bawah usia 18 tahun yang tidak memiliki akses pendidikan atau pekerjaan. Ia mengkhawatirkan masa depan anak-anak Suriah atas minimnya akses pendidikan.

Selain itu, kata dia, lebih dari 100 ribu anak yang lahir di pengungsian terancam stateless atau tidak mendapat pengakuan sebagai warga negara dari negara mana pun. "Jika hal ini tidak ditangani dengan benar, krisis akan memiliki konsekuensi yang sangat besar, tidak hanya untuk masa depan Suriah tetapi juga untuk seluruh wilayah," ujarnya.

Dengan banyaknya orang Suriah yang melarikan diri dengan menggunakan jalur laut, Guterres meminta pemerintah Eropa untuk meningkatkan operasi pencarian dan penyelamatan di Mediterania. Kata dia, Pemerintah Eropa juga harus menerapkan kebijakan visa yang fleksibel kepada pengungsi Suriah.

Dia memuji upaya Jerman dan Swedia yang membantu para pengungsi Suriah dan menyerukan negara-negara lain di Eropa dan kawasan Teluk untuk membantu mengurangi tekanan yang dialami Turki dan sejumlah negara tetangga Suriah yang menampung pengungsi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement