REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Asrorun Niam Sholeh mengatakan, Toge Aprilianto belum terbuka menjelaskan berbagai hal terkait buku kontroversial yang ditulisnya "Saatnya Aku Belajar Pacaran".
"Dari pertemuan dengan yang bersangkutan (pada Jumat), ada kesan Toge belum terbuka," kata Asrorun di Jakarta, Jumat.
Dia mencontohkan salah satu hal ketidakterbukaan Toge itu seperti penjelasannya terkait segmen buku yang ditujukan untuk kalangan ibu, bukan anak-anak.
"Tetapi, menjadi masalah jika jawaban terkait masalah anak, sebagaimana ditulis dalam buku Toge, justru menyarankan memenuhi ajakan tersebut (berhubungan seksual) jika mau. Ini jelas melanggar hukum," kata dia.
Asrorun mengatakan, Toge mengakui jika buku itu diedarkan lewat toko buku dan juga melalui lewat seminar, meski tidak banyak. "Yang bersangkutan aktif sebagai pembicara seminar di beberapa daerah, baik Jawa maupun luar Jawa," katanya.
Toge, masih kata Asrorun, juga mengakui berupaya menutup situs yang memuat secara "online" buku "Saatnya Aku Belajar Pacaran" saat kasus bukunya merebak.
Yang bersangkutan seorang psikolog, pernah jadi guru bimbingan konseling di beberapa sekolah di Surabaya. Sementara, materi buku yang ditulisnya itu salah satunya berasal dari hasil curhat anak-anak tempat Toge mengajar di Surabaya. Salah satunya adalah curhat tentang pacar yang mengajak ML (making love/berhubungan seksual).