Jumat 27 Feb 2015 19:26 WIB

Ini Alasan Dewa Budjana Rekaman di AS

Rep: MGROL33/ Red: Winda Destiana Putri
Dewa Budjana dalam meluncurkan album solo ke delapan, Hasta Karma di bilangan Kemang, Rabu (25/2)
Foto: MGROL33
Dewa Budjana dalam meluncurkan album solo ke delapan, Hasta Karma di bilangan Kemang, Rabu (25/2)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gitaris kondang yang juga personel band Gigi, Dewa Budjana kembali mengeluarkan album solo ke delapan. Album bertajuk Hasta Karma tersebut direkam sejak satu tahun lalu di Kaleidoscope Sound Studio, Union City, New Jersey Amerika Serikat.

Menurutnya, alasan dia memilih rekaman di negeri Paman Sam tersebut karena lebih efisien. "Kalo rekaman disini (Indonesia) terlalu banyak latihan," katanya ditemui di Kemang, Jakarta Selatan belum lama ini.

Dikatakan lebih lanjut olehnya, selain lebih efisien, alasan lain melakukan rekaman di AS adalah lebih murah menyewa studio. "Untuk membayar engineer lebih murah dan sewa studio juga sama," katanya menambahkan.

Bukan hanya itu, memilih rekaman di negara lain dirinya mendapatkan pengalaman yang tak pernah didapatkan sebelumnya. Ia mengaku lebih banyak belajar dari orang-orang berbeda negara.

"Karena saya ingin banyak belajar dari mereka. Mereka lebih lama dari kita perihal dunia musik," terang Budjana.

Untuk album Hasta Karma, dirinya bermain bersama musisi-musisi international. Ia hanya bermain gitar elektrik, gitar akustik, dan soundcapes. Demi melengkapi instrumen dari alat musik lainnya, dia didukung juga oleh Joe Locke (vibrafon), Ben Williams (upright bass), dan Antonio Sanchez (drum). Sanches dan Willian merupakan personel Pat Metheny Unity Group.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement