REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Sopir Angkutan Pariwisata (ASAP) Bali menyatakan dukungan terhadap rencana revitalisasi Teluk Benoa, Bali. Bahkan, mereka siap menyediakan serivu sopir untuk angkutan transportasi selama proyek berlangsung.
"Revitalisasi Teluk Benoa akan menambah akomodasi pariwisata di Bali sehingga ada lapangan pekerjaan baru bagi sopir lokal. Terbukti, meskipun proyek revitalisasi belum berjalan, namun PT TWBI menjalin kerja sama di bidang angkutan," ucap Ketua ASAP Bali I Wayan Suata, dalam keterangan pers setelah menjalin MoU dengan PT TWBI, Jumat (27/2).
Pengelola revitalisasi Teluk Benoa (RTB) menyatakan akan membuka lapangan pekerjaan yang berpihak untuk angkutan lokal. Sebagai penyedia angkutan wisata, perusahaan berharap komitmen itu bisa terus berlanjut sesuai dengan konsekuensi yang dijanjikan.
"Komitmen kerja sama dari PT TWBI jangan seperti janji-janji pihak pengelola Bandara Internasional Ngurah Rai yang mengaku akan memberdayakan masyarakat lokal namun ternyata setelah bandara beroperasi malah melupakan keberpihakan terhadap pengusaha lokal," kata mantan ketua sopir taksi freelance itu.
Menurutnya, kerja sama dengan PT TWBI untuk tahap pertama akan merekrut sekitar seribu sopir lokal. Sesuai komitmen PT TWBI untuk memberikan lapangan pekerjaan yang diusulkan ASAP Bali, akan digunakan kendaraan dan sopir yang dikontrak untuk melayani tamu selama proyek dan setelah rampungnya revitalisasi Teluk Benoa.
"Anggota ASAP Bali sekitar 1.500 sopir dengan 1.300 kendaraan sudah berizin akan siap mendukung RTB. Kerja sama ini akan beroperasi sampai pada 2020. Untuk tahap awal akan direkrut sekitar seribu sopir dan mobil angkutan wisata yang akan dipekerjakan untuk meng-handle tamu selama proyek di kawasan RTB," katanya.
Direktur PT TWBI Hendi Lukman membenarkan kerja sama tersebut. "Komitmen kerja sama ini ke depan jika proyek bisa berjalan, paling tidak para ahli, konsultan dan pengawas tentu butuh transportasi sehari-hari selama proyek yang akan di-handle oleh ASAP Bali," ujarnya.