Sabtu 28 Feb 2015 03:30 WIB

'Eksekusi Mati Duo Bali Nine Bentuk Kedaulatan dan Harga Diri Bangsa'

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Terpidana mati Bali Nine, Myuran Sukumaran.
Foto: News.com
Terpidana mati Bali Nine, Myuran Sukumaran.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana  menegaskan bahwa pelaksanaan eksekusi hukuman mati terhadap terpidana kasus kejahatan narkoba Bali Nine asal Australia tidak akan mempengaruhi hubungan antarkedua negara.

‘’Pelaksanaan hukuman mati itu tidak ada imbasnya karena ini kan bentuk kedaulatan kita dan harga diri bangsa itu penting,’’ kata dia kepada Republika, Jumat (28/2) malam.

Lagipula, kata dia, Australia yang akan menderita kerugian jika benar-benar memboikot, apalagi memutuskan hubungan diplomatik. Sebab, selama ini negeri kangguru itu banyak diuntungkan ketika menjalin kerjasama dengan Indonesia.

Mulai dari bisnis ekspor sapi ke Indonesia, hingga bantuan dari Australia untuk Indonesia yang sukses digunakan menanggulangi serangan terorisme maupun pencari suaka ke negeri kangguru itu. Artinya, Indonesia sukses menjadi tameng untuk menghadapi persoalan terorisme dan pencari suaka yang hendak masuk ke Australia.