Sabtu 28 Feb 2015 09:14 WIB

BPBD: Belum Ada Laporan Kerusakan Terkait Gempa Flores Timur

Gempa bumi (ilustrasi)
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,KUPANG--Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Timur, Tini Thadeus mengatakan, hingga 12 jam setelah gempa bumi berkekuatan 7,1 skala Richter di Flores Timur (Flotim) belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa.

"Hingga Jumat pagi (pukul 08.30 Wita) belum ada laporan yang masuk dari warga di daerah sekitar pusat gempa apakah ada kerugian akibat gempa dengan tingkat kedalaman 572 km itu atau tidak," kata Tini Thadeus di Kupang, Jumat.

Ia mengatakan pihaknya telah proaktif menghubungi Pemerintah Kabupaten Flores Timur untuk memantau kondisi yang sebenarnya pascagempa, namun laporan lisan yang diterima menyebutkan belum ada laporan dari warga yang merasakan gempa itu.

Tini Thadeus mengatakan gempa bumi yang terjadi di Flores Timur Nusa Tenggara Timur kecil kemungkinan mengakibatkan adanya kerusakan fisik bangunan atau dampak lainnya karena kedalamannya sekitar 572 Km.

"Memang jika dilihat dari intensitas kegempaannya cukup besar yaitu 7,1 SR dan sangat berpotensi menimbulkan tsunami, namun karena tingkat kedalamannya 572 km, sehingga kecil kemungkinan terjadi kerusakan dan korban jiwa termasuk gelombang tsunami," katanya.

Meski demikian, katanya, pihak BPBD NTT terus memantau dan menunggu apabila ada kerusakah sebagai akibat dari gempa yang terjadi di dalam laut (termasuk gempa dalam) itu untuk segera ditindaklanjuti.

Sebelumnya, wilayah Flores Timur di ujung Timur Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Jumat sekitar pukul 21:45 Wita diguncang gempa bumi berkekuatan 7,1 SR.

Gempa dengan kedalaman 572 kilometer (km) itu berpusat pada 7.55 Lintang Selatan (LS) - 122.60 Bujur Timur (BT) atau 104 km Barat Laut Flores Timur (NTT), 129 km Timur Laut Sikka (NT), 139 km Barat Laut Lembata (NTT), 312 km Barat Laut Kupang (NTT) dan 1.759 km Tenggara Jakarta-Indonesia.

Badan Meteorologi Klimatolgi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa itu sempat terasa di beberapa kota di NTT seperti Kupang, SoE, Kefamenanu, Atambua, Ende, Ruteng, Waingapu, dan luar NTT seperti Bima, Mataram, Denpasar, Kuta, Singaraja.

Gempanya sangat terasa dan berlangsung dua kali dalam rentang waktu satu menit antara gempa pertama dan gempa kedua, kata sejumlah warga di Kupang yang dihubungi pascagempa.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement