REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masjid As-Salam Cengkareng, Jakarta diintimidasi kelompok tak dikenal. Soal intimidasi itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin mengaku telah melaporkannya kepada Kapolri Badrodin Haiti melalui pesan singkat.
"Masjid ini resmi milik Muhammadiyah sudah sejak 30 tahun dan tahun 2008 saat diwakafkan kepada Muhammadiyah tak ada masalah dan aman-aman saja," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin, di Jakarta, Sabtu (27/2).
Dia mengatakan, kepemilikan masjid itu sesuai sertifikat Nomor 3 tanggal 23/9/2008 atasnama PC Muhammadiyah Cengkareng dengan nama Nadzir Romli (Ketua), Salman Efendi (Bendahara) dan Yasman Pitoyo (Sekretaris).
Sebelumnya, Anggota Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah Mustofa B Nahrawardaya mengatakan intimidasi terhadap Masjid Assalam berulangkali terjadi. Terakhir kegiatan maulud akbar pada Sabtu pagi. Pada Jumat (27/2), ibadah shalat Jumat di masjid tersebut juga sempat diganggu.
Intimidasi lain juga sempat terjadi dua tahun belakangan. Papan nama dan logo Muhammadiyah yang terpampang di depan masjid dicoret cat hitam oleh orang tak dikenal. Terpasang juga spanduk dengan pesan Masjid Muhammadiyah tersebut adalah milik Allah.
Kamera pemantau/CCTV masjid, kata dia, yang terpasang di beberapa titik juga dirusak. Bahkan, balai yang di samping masjid juga dibakar orang tidak dikenal. Mustofa mengatakan, terdapat papan yang ditancapkan di depan masjid bertuliskan "Tanah ini Milik Negara"