Sabtu 28 Feb 2015 16:29 WIB

Masalah Masjid As-Salam Diselesaikan Secara Musyawarah

Rep: cr02/ Red: Agung Sasongko
Warga melintas didepan Masjid Jami Cikini Al Ma Mur, Jakarta Pusat, Kamis (12/2).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Warga melintas didepan Masjid Jami Cikini Al Ma Mur, Jakarta Pusat, Kamis (12/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Lurah Cengkareng Barat, Jupri, mengatakan kondisi di lingkungan Masjid As-Salam aman terkendali. Menurutnya, semua permasalahan sudah diselesaikan dengan cara bermusyawarah antara kedua belah pihak.

"Aman kok, semua kita sudah selesaikan secara musyarawarah dengan kedua belah pihak. Ini hanya masalah beda pendapat tentang kepengurusan masjid dan kepemilikan," kata Jupri di kantor kelurahan Cengkareng Barat, Sabtu (28/2).

Jupri juga mengatakan acara Maulid Nabi pada Sabtu pagi tadi juga berjalan dengan aman. Jupri menuturkan pada acara tersebut hadir dari pihak MUI Jakarta Barat, Kapolda Metro Jaya, Kapolres Jakarta Barat, dan 30 personil anggota Shabara.

"Dari pihak polisi hanya untuk mengamankan acara, karena ada isu yang beredar ada mau penyerangan entah dari mana. Tapi, sejauh ini semua aman terkendali dan masyarakat beraktivitas seperti biasa," ujar Jupri.

Bambang, salah satu warga RW 01, sebelumnya mengakui memang ada permasalahan terkait kepemilikan masjid. Warga mengklaim Masjid Assalam merupakan milik umum dan berdiri di tanah negara. Masjid itu juga didirikan bersama-sama dengan warga Muslim lainnya di RW 01.

Perwakilan warga, kata Bambang, juga sudah menemui pihak pengurus Muhammadiyah cabang Cengkareng untuk membahas permasalahan tersebut. "Kita semua dulu sama-sama membangun ini masjid untuk digunakan shalat berjamaah, kita dengan warga Muhammdiyah lainnya baik-baik saja silaturahimnya," ujar Bambang.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin mengatakan, kepemilikan masjid itu sesuai sertifikat Nomor 3 tanggal 23/9/2008 atas nama PC Muhammadiyah Cengkareng dengan nama Nadzir Romli (Ketua), Salman Efendi (Bendahara) dan Yasman Pitoyo (Sekretaris).

"Masjid ini resmi milik Muhammadiyah sudah sejak 30 tahun dan tahun 2008 saat diwakafkan kepada Muhammadiyah tak ada masalah dan aman-aman saja," kata Din.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement