REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Calon Ketum PAN, Zulkifli Hasan menegaskan akan memberikan tradisi baru untuk partai politik di Indonesia melalui PAN. Dia menjanjikan program-program prioritasnya setelah terpilih menjadi Ketum di pemilihan nanti. Zulkifli mengakui, saat ini masih banyak parpol yang belum berbicara mengenai sumbangsih riil pada rakyat Indonesia. Karena itu, Ketua MPR RI ini mengatakan akan memprioritaskan tiga hal untuk memperbaiki Indonesia.
Pertama, kata Zulkifli, PAN ingin dijadikan seperti niat pendiri partai yaitu sebagai rumah besar untuk bangsa Indonesia. Rumah yang mampu menampung seluruh rakyat Indonesia.
Zulkifli menambahkan, untuk mencapai tujuan ini, tantangannya adalah bagaiman menipiskan jarak perbedaan antara kaya dan miskin. Kesenjangan ini harus dapat dikikis.
Prioritas kedua, ketika terpilih menjadi Ketum, Zulkifli akan memperhatikan persoalan sumber daya manusia Indonesia. Harus diakui, Indonesia adalah negara yang memiliki potensi besar di sektor sumber daya manusia ini. Sebab itu, harapan PAN adalah ingin memajukan penguasaan pendidikan dan teknologi untuk masyarakat.
"Yang ketiga, adalah tantangan untuk lapangan kerja, itu yang ingin PAN perbaiki," kata Zulkifli pada wartawan di Nusa Dua, Bali (28/2).
Tiga program itu yang akan menjadi fokus kerja PAN selama 5 tahun kedepan jika Zulkifli Hasan terpilih menjadi ketua umum.
Saat inni, Kongres Nasional Partai Amanat Nasional (PAN) IV sedang berlangsung di Nusa Dua, Bali. Dalam kongres ini, akan ada pemilihan ketua umum dengan menghadirkan dua calon Ketua Umum, Zulkifli Hasan dan Hatta Rajasa. Pemilihan Ketum direncanakan digelar 1 Maret, nanti. Zulkifli Hasan sendiri saat ini didukung oleh pendiri partai, Amien Rais dan senior partai Soetrisno Bachir.
Zulkifli mengatakan, pemilihan ketum hanya satu dari hal penting yang akan dibahas di kongres. Sebab, hal paling penting lainnya adalah menentukan kebijakan PAN ke depan.
"Yang paling penting, apa yang ingin kita persembahkan untuk bangsa dan rakyat Indonesia dari partai ini, sebab partai adalah pilar demokrasi," kata Zulkifli.