Ahad 01 Mar 2015 12:22 WIB

Venezuela Tangkap WN AS karena Tuduhan Spionase

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Angga Indrawan
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro
Foto: whatsnextvenezuela.com
Presiden Venezuela, Nicolas Maduro

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Pemerintah Venezuela menahan beberapa warga negara Amerika Serikat dengan tuduhan spionase, Sabtu (1/3). Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengatakan tahanan termasuk seorang pilot yang membawa banyak dokumentasi.

"Kami telah menangkap beberapa warga negara AS karena aktifitas bawah tanah, spionase dan mencoba menjaring orang-orang di sepanjang pantai Venezuela," kata Maduro. Ia menambahkan, seorang pilot pesawat AS yang merupakan orang Latin ditangkap di Tachira.

Hubungan AS dan Venezuela kembali tegang. Pemerintah Maduro memutuskan mengurangi jumlah staf di kedutaan besar AS di Caracas. Ia telah meminta Menteri Luar Negeri Delcy Rodriguez untuk memproses secepatnya.

"Pengurangan misi AS di Caracas itu berdasar peraturan konvensi Vienna untuk merevisi, mengurangi dan membatasi jumlah pejabat AS di kedutaan besar di Caracas," katanya. Meski belum jelas kapan mereka harus meninggalkan Venezuela.

Maduro juga menghalangi beberapa pejabat AS masuk ke Venezuela sebagai balasan dari tindakan yang sama AS pada tahun lalu. Menurutnya, orang Amerika yang akan masuk Venezuela harus mengajukan visa dan membayar sebanyak orang Venezuela mengajukan visa ke AS.

Juru bicara kedutaan besar AS di Caracas tidak memberi komentar banyak. Ia hanya mengatakan komunikasi diplomatik dengan pemerintah Venezuela sangat minim. Kementerian Komunikasi Venezuela pun tidak merinci detail tindakan spionase yang dinyatakan Maduro.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement