Ahad 01 Mar 2015 12:37 WIB
Eksekusi Mati Gembong Narkoba

Kalapas Kerobokan: Anggota Bali Nine Berkeinginan Jadi Pendeta

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Bayu Hermawan
Dua terpidana mati Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Foto: Reuters
Dua terpidana mati Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Satu dari dua terpidana mati narkoba asal Australia, Andrew Chan kembali mengikuti kebaktian diakhir pekan.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II-A Denpasar, Sudjonggo menyampaikan pentolan Bali Nine itu kembali menjalani ibadah pada Ahad (1/3) di kompleks lapas terbesar di Pulau Dewata itu.

"Andrew hari ini ikut kembali ikut kebaktian," katanya kepada Republika, Ahad (1/3).

Sudjonggo menilai tingkat kesadaran manusia itu baru muncul pada saat tersandung masalah atau kemalangan. Chan misalnya, dia sudah divonis mati sejak 10 tahun lalu. Namun, keinginan kuatnya untuk menjadi seorang pendeta baru muncul beberapa bulan setelah grasinya ditolak presiden.

"Jika keinginan Chan menjadi pendeta muncul sejak 10 tahun lalu ketika dia sudah divonis mati, mungkin saat ini dia sudah menjadi pendeta seutuhnya," ujarnya

"Keinginannya itu kan harus melalui proses dan dia perlu menyadari itu. Tak mungkin seseorang serta merta menjadi pendeta tanpa melalui sekolah, sedangkan pendeta-pendeta lainnya bertahun-tahun belajar teologi," jelasnya.

Berdasarkan pantauan Republika, situasi di sekitar lapas pun masih kondusif. Penjagaan petugas masih sama seperti beberapa pekan terakhir. Chan dan rekannya, Myuran Sukumaran masih berperilaku dan bergaul seperti biasa dengan narapidana lainnya.

"Myuran orangnya lebih pendiam, sedangkan Chan lebih ramai (interaktif)," katanya.

Orang nomor satu di Lapas Kerobokan itu menambahkan pihaknya masih menunggu konfirmasi waktu dan perintah pemindahan Chan dan Sukumaran yang akan menjalani eksekusi mati di Lapas Nusa Kambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement