REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Ketua DPD PAN Kabupaten Karo Muhammad Rafi Ginting terpaksa mendapat sejumlah jahitan di kepalanya akibat terkena lemparan kursi dalam kericuhan di Kongres IV PAN di Nusa Dua, Bali, Ahad (1/3).

Rafi dilarikan ke Rumah Sakit Kasih Ibu Nusa Dua oleh sejumlah kader PAN, termasuk Wakil Sekjen DPP PAN Teguh Juwarno begitu diketahui ada darah mengalir di kepalanya. Kericuhan terjadi saat sidang membahas agenda tata tertib. Bermula dari hujan interupsi hingga terjadi rebutan mikrofon antara pendukung Hatta Rajasa dan Zulkifli Hasan yang berujung pada aksi pelemparan kursi.

Rafi mengaku baru mendekati kelompok peserta yang berebut mikrofon ketika tiba-tiba keadaan berubah anarkis dengan adanya aksi lempar kursi.v"Saya tahu yang melempar saya. Akan tetapi, saya sudah memaafkan. Saya tidak ada dendam," kata Rafi kepada wartawan sepulang dari rumah sakit.

Koordinator Posko KNPI di Sinabung itu juga mengaku tidak menyalahkan pihak yang melakukan pelemparan kursi. "Akan tetapi, saya menyayangkan panitia yang terlihat tidak siap mengantisipasi kejadian seperti ini," kata Ketua Fraksi PAN DPRD Kabupaten Karo, Sumatra Utara, itu.

Sementara itu, Teguh Juwarno menyayangkan adanya insiden tersebut. Meski disebutnya sebagai dinamika kongres, dia berharap kejadian serupa tak terulang. "Mungkin masing-masing pendukung calon ketua umum terlalu bersemangat," katanya.

Meski demikian, Teguh memastikan insiden itu tidak akan memengaruhi jalannya kongres. "Kami dari tim Pak Zulkifli akan menjaga kongres tetap kondusif," kata Teguh.

Sejak pembukaan kongres pada Sabtu (28/2) malam, suasana persaingan antarpendukung kandidat ketua umum memang relatif cukup terasa. Sorakan "Hidup Hatta" dan "Hidup Bang Zul" terdengar silih berganti di arena kongres.

Mantan sekjen PAN Zulkifli Hasan tampil sebagai pesaing terkuat calon ketua umum petahana Hatta Rajasa dalam perbutan ketua umum DPP PAN periode 2015-2020.

Ikuti Whatsapp Channel Republika