REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA -- Peluang terpilihnya ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) secara aklamasi dalam kongres ke-4 di Nusa Dua, Bali, tetap terbuka, kata Ketua DPP PAN Agung Mozin. "Kalau lobi terhadap Pak Hatta Rajasa agar mundur dari pencalonan berhasil, pasti akan aklamasi," katanya, Ahad (1/3).
Menurut Agung, saat ini kubu Zulkifli Hasan masih melobi Hatta agar tidak meneruskan niat menjadi ketua umum PAN untuk periode kedua. "Berdasar pengecekan dan pendataan, pendukung Pak Zulkifli sudah lebih dari 50 persen. Saya tahu karena saya sendiri ikut terlibat," kata Agung.
Karena itu, lanjut dia, untuk menghindari kemungkinan buruk, terlebih mengingat kondisi kongres yang memanas, kata Agung, lebih bijak jika Hatta mundur. "Kita minta Pak Hatta legowo mundur, nanti Pak Hatta kita tempatkan di posisi yang baik. Kalau voting Pak Hatta pasti kalah," kata anggota steering committee Kongres IV PAN itu.
Menurut Agung, jika Hatta bersedia mundur dan jadwal pemilihan ketua umum dimajukan, maka kongres akan lebih cepat selesai. Kalaupun Hatta tetap bersikukuh maju, maka Agung meminta semua peserta kongres lebih mengedepankan sikap rasional dan perdebatan yang sehat dalam adu gagasan, serta menjauhi kekerasan.
Agung merasa perlu memberikan peringatan itu karena saat pembahasan tata tertib terjadi kericuhan yang diwarnai aksi pelemparan kursi. Ketua DPD PAN Kabupaten Karo, Sumatra Utara, Muhammad Rafi Ginting menjadi korban kericuhan itu. Kepalanya mendapat 28 jahitan akibat terkena lemparan kursi.