REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mengaku dirinya merupakan bagian dari seniman dan sewaktu kuliah menekuni seni kaligrafi. Menurutnya, lantaran hidup dalam dunia seni itu pula, ia dapat menghasilkan uang untuk biaya hidup dan kuliah.
"Jelek-jelek seperti saya, meskipun sekarang diangkat Pak Jokowi sebagai pembantunya di bidang pemuda dan olahraga, saya adalah bagian dari seniman," katanya di Magelang, Sabtu (28/2).
Pernyataan itu disampaikan Iam saat membuka "Festival Seni Budaya Pemuda untuk Revolusi Mental", di halaman parkir Taman Wisata Candi Borobudur.
Pria kelahiran Bangkalan, 8 Juli 1973 ini mengaku saat kuliah bisa aktif berorganisasi karena ditunjang penuh dari hasil karya seni kaligrafi. "Ketika kuliah saya bisa hidup berolahraga, berorganisasi di Ansor, PMII, itu ditunjang penuh oleh hasil karya seni saya berupa kaligrafi," kata alumnus Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya tersebut.
Ia menuturkan untuk menekuni seni kaligrafi tersebut dirinya menimba ilmu ke sejumlah tokoh-tokoh kaligrafi. "Memang saya dalami betul, dengan menemui tokoh-tokoh kaligrafi di beberapa tempat di Indonesia ini," kata dia menambahkan.
Pada kesempatan itu, Imam mengemukakan gagasan untuk mengangkat batu akik khas Indonesia menjadi barang istimewa sekaligus kenang-kenangan kepada bangsa lain sebagai cenderamata pada Asean Games 2018 di Indonesia.