REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Salah seorang antropolog di Australia, Dr Anne Fox meyakini, kewarasan seseorang akan berkurang karena minum alkohol.
"Kewarasan Anda hanyalah aturan-aturan sosial. Selama beberapa dekade, melalui studi lintas budaya internasional, antropolog menemukan bahwa cara Anda berperilaku ketika Anda mabuk adalah sebagian besar cara budaya Anda mengajarkan Anda untuk berperilaku," katanya baru-baru ini.
Spesialis peneliti budaya minuman di sejumlah negara ini mengungkapkan bahwa Australia memiliki budaya macho.
"Kami melihat bahwa bukanlah pola minum atau tingkat konsumsi alkohol yang menentukan bagaimana orang berperilaku, tetapi fitur lain dari budaya yang dijelas melalui kondisi mabuk," ujarnya.
Namun Anne juga mengemukakan, alkohol tak bisa membajak sifat baik seseorang dan membuat mereka menjadi kasar. Menurutnya, istilah kekerasan yang dipicu alkohol tidaklah akurat. Menurutnya, fokus seharusnya diletakkan pada penyebab dan pemicu kekerasan itu sendiri.
"Anda melihat bahwa sebagian besar penelitian menemukan bahwa alkohol tak begitu banyak menyebabkan kekerasan ketika seseorang itu memang agresif atau memiliki kecenderungan yang mempengaruhi mereka untuk menjadi agresif, seperti depresi atau gangguan bipolar atau skizofrenia atau hiper-agresif, kontrol impuls yang buruk - orang-orang ini cenderung minum banyak,” jelas Anne.