Ahad 01 Mar 2015 18:14 WIB

'Daerah Urban Perlu Diperhatikan dari Aliran Sesat'

Rep: C08/ Red: Djibril Muhammad
Ketua DDII KH Syuhada Bahri (kiri).
Foto: Antara
Ketua DDII KH Syuhada Bahri (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Dakwah Islamiah Indonesia (DDII), Syuhada Bahri mengatakan saat ini, kerawanan pengaruh terhadap umat Islam dari aliran sesat dan misionaris tidak hanya di daerah pedalaman, tetapi juga di wilayah urban seperti perkotaan di ruang lingkup Jabodetabek.

Syuhada menyebut, tantangan menjaga keimanan masyarakat Islam perkotaan sama beratnya dengan situasi di wilayah pedalaman daerah. Sebab, persoalan umat Islam tak lagi mengenai pendekatan ekonomi, melainkan melalui berbagai pemikiran-pemikiran yang sulit dipilah umat Islam secara awam.

"Memang berbeda-beda tantangannya ya kalau dengan perkotaan. Karena di perkotaan masalah tak lagi dalam segi ekonomi, tetapi lebih kepada pertarungan pemikiran," kata Syuhada saat ditemui Republika Aula Masjid Al Furqon Keramat Raya Jakarta Pusat, Ahad (1/3).

Namun, dunia dakwah Islam kata Syuhada tentu berkewajiban untuk terus membimbing masyarakat dari apapun bentuk upaya penyebaran pengaruh agama lain maupun aliran sesat.

DDII kata Syuahada akan terus mendorong dai-dai agar terus bekerja keras untuk menangkis pemikiran-pemikiran yang dapat menjerumuskan umat Islam.

Melalui pertemuan di rapat kerja nasional DDII yang selesai hari ini, Syuhada menyebut DDII akan mempersiapkan upaya nyata untuk terus memelihara keyakinan umat.

Cara pertama adalah dengan edukasi ke seluruh masyarajat, kedua adalah dengan mekakukan advokasi terhadap persoalan-persoalan yang punya ruang lingkup lebih besar.

"Da'i sebagai ujung tombak kami akan terus kami persiapkan. Karena tantangan untuk umat Islam harus kita jawab," ujar Syuhada.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement