REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kongres KNPI XIV di Jayapura yang dilangsungkan 24-28 Februari, menorehkan sejarah baru di pentas politik organisasi kepemudaan di Indonesia. Muncul fenomena menarik dalam kontestasi pemilihan ketua umum KNPI pada akhir pekan kemarin.
Ahmad Sahroni sebagai nama baru yang belum lama muncul di lingkungan organisasi kepemudaan yang berhimpun di KNPI berhasil mencuri perhatian dalam Kongres KNPI. Pendatang baru tersebut berhasil memperoleh 80 suara pada putaran pertama, alias hanya kalah delapan suara dengan ketua umum terpilih M Rifai Darus yang juga merupakan putra daerah Papua.
Wakil ketua tim sukses Sahroni, Ivanhoe Semen mengatakan, banyak pihak yang mengatakan politikus Partai Nasdem tersebut tidak berproses di KNPI. Nyatanya, kata dia, Sahroni telah mengajarkan kepada semuanya tentang arti berjiwa besar dengan menerima kekalahan tanpa melakukan gerakan yang dapat menimbulkan perpecahan seperti Kongres KNPI sebelumnya.
"Ahmad Sahroni juga mengajarkan arti Integritas dan kesetiaan dalam mencapai tujuan bersama ditengah arus pragmatisme yg menjamur di tubuh organisasi kepemudan kita sekarang," ujar Ivanhoe dalam siaran pers, Ahad (3/1).
Menurut dia, sekarang bukan waktunya untuk meratapi kekalahan, melainkan harus terus berjuang memperbaiki keadaan. Perubahan butuh perjuangan! "Maju terus Pemuda Indonesia!!" kata Ivanhoe.
Sedangkan, kandidat ketua umum KNPI Ahmad Sahroni mengaku ikhlas dalam menerima kekalahannya itu. Dia menyatakan, hanya mempersiapkan diri selama tiga pekan dalam menghadapi Kongres KNPI.
"Menang dan kalah merupakan hal yang biasa dalam sebuah kompetisi. Saya ikhlas menerima kekalahan ini, memang Rifai pantas untuk menang. Selamat buat bung Rifai, selamat memimpin KNPI," ujar pria asal Tanjung Priok, Jakarta Utara tersebut.