REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menilai langkah yang ditempuh oleh Menteri Kebudayaan, Pendidikan dasar dan Menengah terkait pelaksanaan Ujian Nasional (UN) secara online merupakan gagasan yang baik, bagus, maju dan modern.
Ketua MUI bidang pendidikan, Anwar Abbas mengatakan keberhasilan pelaksanaan UN secara online ini sangat tergantung pada kesiapan sarana prasarana serta anak didik.
Hal ini dikarenakan tujuan dan rencana yang baik jika tidak didukung oleh sumberdaya , serta anak didik yang belum siap maka hasilnya tentu akan buruk.
"Untuk itu hal tersebut menurut saya sangat tergantung kepada hasil kajian dan pantauan pihak Kementerian. Jadi menurut saya pada prinsipnya cara tersebut bisa saja dilaksanakan," ujarnya kepada Republika, Ahad (1/3).
Ia melanjutkan, jika ada sekolah yang belum siap maka UN online dapat dimulai di sekolah yang memang memiliki kesiapan. Baik kesiapan anak didik maupun sarana prasarannya.
Anwar menambahkan, agar tidak terjadi kebocoran soal maka waktu pelaksanan UN online dan yang tidak online dapat dilakukan secara bersamaan.
Sebelumnya diberitakan, Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan mengatakan, pelaksaan ujian nasional berbasis komputer memiliki efisiensi tinggi dibandingkan ujian nasional biasa.
Ujian berbasis komputer ini jauh lebih sederhana baik dari sisi teknis maupun sumber daya manusianya.